Klasifikasi adalah suatu
cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan
tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap
kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok
tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal
itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide
itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan Carolus Linnaeus.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup. Secara umum, dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup ada dua yaitu klasifikasi berdasarkan persamaan antara makhluk hidup dan klasifikasi yang didasarkan pada perbedaan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan. Persamaan dan perbedaan itulah yang kemudian di jadikan dasar klasifikasi makhluk hidup. Berikut ini adalah dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup
1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan
yang di milikinya
Contohnya ayam dan elang. Kedua hewan ini memiliki persamaan
yaitu sama-sama memiliki bulu (feather), sama-sama memiliki sayap, dan
sama-sama memiliki paruh. Dari persamaan tersebut akhirnya kedua jenis makhluk
hidup diatas digolongkan kedalam jenis keluarga Aves (burung / unggas). Meski
sebenarnya meski sama- sama memiliki sayap, keduanya memiliki fungsi yang
berbeda.
2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan perbedaan
yang dimilikinya
Kembali pada ayam dan elang diatas. Meski sama-sama memiliki
paruh, sayap dan bulu, tapi kedua jenis aves diatas memiliki perbedaan yang
sangat telak, yaitu pada pola makan dan cara hidup. Ayam lebih condong memakan
biji-bijian (herbivora) sedangkan Elang tergolong binatang pemakan daging
(karnivora).
3. Klaisfikasi Makhluk hidup berdasarkan ciri
marfologi dan ciri anatomi
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri marfologi dan
anatomi maksudnya adalah mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan yang dilihat berdasarkan bentuknya dan susunan tubuhnya. Contohnya
adalah pepohonan. Secara marfologi beberapa tumbuhan pasti memiliki kesamaan
baik dalam hal bentuk batang, daun, bunga dan lain-lain. Tapi apabila diamati
susunan penampangnya pasti akan muncul perbedaan seperti ada tidaknya kambium,
berkas pengangkut, dll.
4. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri Biokimia
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia
contohnya adalah dapat dilihat dari jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein dan
jenis-jenis DNA yang menjadi penyusun tubuh makhluk hidup tersebut. Dari ciri
Biokimia dapat ditentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu
dengan yang lain.
5. Klaisfikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat
Setiap makhluk hidup pasti memiliki manfaat bagi manusia.
Dengan mengelompokan makhluk hidup berdasarkan manfaatnya, kita bisa menentukan
langkah-langkah yang tepat dalam memanfaatkan kelebihan tersebut secara lebih
optimal. Contohnya ayam. Ada ayam yang bermanfaat untuk diambil dagingnya, ada
pula ayam yang lebih bermanfaat jika diambil telurnya. Dengan mengetahui
kelebihan dan kekurangannya kita bisa memanfaatkannya demi kesejahteraan umat
manusia secara optimal dan efektif.
A. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Klasifikasi
Tujuan klasifikasi terhadap makhluk hidup, yaitu:
1. Untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
2. Untuk mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup sehingga dapat diketahui perbedaan yang dimiliki antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya.
3. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar-makhluk hidup.
4. Memberi nama makhluk hidup spesies baru yang baru diketahui.
Berdasarkan tujuan tersebut maka sistem klasifikasi pada makhluk hidup memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
2. Agar hubungan kekerabatan antar-makhluk hidup dapat diketahui.
B. Dasar-dasar Klasifikasi
Beberapa hal yang menjadi dasar pada sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu:
1. Berdasarkan persamaan
2. Berdasarkan perbedaan
3. Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi
4. Berdasarkan ciri biokimia
5. Berdasarkan manfaat
C. Tahapan dalam Klasifikasi
Terdapat tiga tahap yang harus dilalui ketika ingin melakukan pengklasifikasian terhadap makhluk hidup, yaitu:
1. Melakukan proses identi?kasi dan pengamatan terhadap sifat makhluk hidup.
2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri dan sifat yang diamati.
3. Memberikan nama pada makhluk hidup jenis baru dengan maksud untuk mempermudah dalam pengenalan dan dapat membedakan dengan makhluk hidup lainnya.
D. Macam-macam Klasifikasi
Klasifikasi sistem alami, yaitu klasifikasi yang didasarkan pada sifat morfologi, ?siologi, dan anatomi yang dimiliki oleh makhluk hidup.Contoh: kambing, sapi dan kerbau diklasifikasikan ke dalam golongan hewan berkaki empat (morfologi).
Klasifikasi sistem buatan, yaitu klasifikasi yang didasarkan pada ciri morfologi yang mudah diamati dari makhluk hidup.Contoh: pada klasifikasi tumbuhan terdiri atas herba, pohon, dan semak.
Klasifikasi sistem logenik, yaitu jenis klasifikasi yang didasarkan pada sejarah evolusi makhluk hidup dan hubungan kekerabatan antara takson satu dengan yang lainnya.Contoh: hubungan kekerabatan antara orang utan dan gorila.
E. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem pemberian nama pada makhluk hidup yang terdiri atas dua bagian nama disebut sistem tata nama ganda atau dikenal dengan Binomial nomenclature. Sistem ini diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778). Hierarki taksonomi yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus tersusun atas takson (tingkatan) dari tingkat tinggi ke tingkat rendah, yaitu:
Kingdom – Divisio (tumbuhan)/ Filum (hewan) – Kelas – Ordo – Familia – Genus – Species
Aturan pada sistem tata nama Binomial nomenclature, yaitu:
1. Terdiri atas dua kata bahasa latin atau dilatinkan.
2. Kata pertama diawali denganhuruf besar merupakan nama genus, kata kedua diawali dengan huruf
kecil merupakan penunjuk spesies (epitheton spesi/cum).
3. Tulisan harus bercetak miring jika dicetak (ketik komputer) atau digarisbawahi jika ditulis tangan.Contoh:
Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu) » ketik komputer Elaeis oleifera (kelapa sawit) » tulis tangan
F. Perkembangan Sistem Klasifikasi
a. Sistem Dua Kingdom (Aristoteles, tahun 1800). Pengelompokan makhluk hidup dengan sistem ini terdiri atas kingdom Plantae (tumbuhan) dan kingdom Animalia (hewan).
b. Sistem Tiga Kingdom (Ernest Haekel, tahun 1866). Sistem tiga kingdom terdiri atas kingdom Protista, kingdom Plantae, dan kingdom Anima/ia.
c. Sistem Empat Kingdom (E. Chatton, tahun 1959). Sistem empat kingdom terdiri atas Monera, Protista, Plantae, dan Animalia.
d. Sistem Lima Kingdom (Robert Whittaker, tahun 1969). Sistem lima kingdom terdiri atas kingdom Monera, kingdom Protista, kingdom Fungi, kingdom Plantae, dan kingdom Animalia.
e. Sistem Enam Kingdom (Salomon, tahun 1999-2002). Sistem enam kingdom terdiri atas kingdom Virus, kingdom Protista, kingdom Monera, kingdom Fungi, kingdom Plantae, dan kingdom Animalia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar